Posted by Muhammad Thowil Afif
Update at Sabtu, 21 Maret 2009
1. AWAL MASUK SMP
Pada saat gua lulus dari kelas 6 Sd Bokap Gue ingin daftarin gue ke SMP Surabaya. Busyet hal itu membuat gue kencing berdiri, gak ding hal itu membuat gue kaget. Akhirnya bokap gue daftarin gue ke SMP 22 setelah gue di tolk di SMP 1 Surabaya dengan alasan gue terlalu tampan. Akhirnya hariyanpun tiba bokap gue nganterin gue ke SMPN 22. Gua merinding sampai bulu ketek gue berdiri maksud gue bulu kuduk gue. Disana gue melihat makhluk , item, jelek,bertompel,Hidup lagi , setelah gue selidikin ternyata dia adalah monyet farises eh maksud gue penjual bakso keliling. dia menghampiri gue, rasanya gue ingin timpuk tuh tompel berjalan. Dia menawari baksonya ke gue . Goe menolak takut pentolnya terbuat dari tompelnya. Gue akhirnya masuk ke SMPN 22 Sby. Gue masuk gugus 7, Akhirnya gue menuju kesana. Disana adak cewek keriting rambutnya bagaikan sarang tawon. Setelah gue masuk ruang kakak kelas gue menyambut gue dengan ramah. Setelah gue lirik senyumanya , GILA !!! Giginya kuning bak warna air kencing gue. Gue melewati MOS gue dengan lancar saat pemilihan kelas, Gue masuk kelas 7d disana makhluk putih, merem, jelek menyambut gue dialah Andika. Gue duduk paling belakang disana ada anak bertampang preman duduk disamping gue. Gue merasa terlindungi dengan anak itu. Gue tanya namanya. Dia bernama satriya. Begitu dia tanya balik nama gue, gue kaget bicaranya layaknya banci gue jadi takut sama dia , takut jadi korban sodomi atas hasrat dia yang tak tertahankan. Gue takut ngebayangkan gue melihat ke samping ada anak jelek, banyak bacot dialah Ridho anak yang menurut gue Hiperaktif dan sedikit tolol. Meskipun begitu dia tergolong anak terpintar dikelas. Aku melihat ke depan aku melihat teman segugusku Hasbi yang tampak culun dengan kaca matanya. Tapi dia juga pintar ku melihat kesamping yang kulihat makluk banci yang siap menyodomi siapa saja. Guru kelas gue adalah bu Siti guru yang baik dan sabar. Aku paling tidak tahan melihat kesamping kiri gue karena akan ada makhluk barbar yang siap menyodomi gue kapan saja. Gue melihat anak girang-girang sambil membayangkan dia memainkan gitar bagaikan Tukul Eh... Slash. Gue melihat ada anak suka ketawa dialah Tholek maksud gue Wildan. Yang gue suka dari Wildan adalah hidungnya yang membesar saat berbicara sehingga saat berbicara upilnya kehilatan ada juga Faisal anak tinggi, tegap, dan besar. Tapi anehnya saat ijin kekamar mandi dia kembali kekelas dia lupa menutup resletingnya dengan bangganya dia menunjukan warna kolornya bagaikan orang tolol memamerkan tititnya
Cerita ini kutemukan di dalam buku yang letaknya di Perpustakaan SMPN 22 surabaya
Setelah kubaca- baca ceritanya menarik ku posting aja di internet.
Tidak ada nama penulis yang tertera dalam bukunya
kalau ingin tahu tentang Smpn 22 surabaya klik disini